RESENSI BUKU
Judul Buku :
Perkembangan Anak
Pengarang : Elizabeth
B. Hurlock
Penerbit :
Erlangga
Tahun Terbit : 1978
Tebal Buku : 350
Cetakan : Jilid 1
Kelebihan :
Buku ini banyak memuat keterangan
tentang kondisi, otak, gizi, dan akibatnya. Jadi kita dapat medalami bagaimana
cara kita hidup sehat. Serta dampak-dampak dari kekurangan gizi. Terhadap
perkembangan otak dan fisik. Banyak sumber yang terdapat dalam buku tersebut.
Sehingga informasi dan pertimbangan makin banyak kita dapatkan. Dalam
keterangan didalam buku ini terdapat grafik-grafik yang membantu kita memahami hal-hal dalam buku ini.
Kekurangan :
Disamping banyak kelebihan buku ini
juga memiliki kekurangan. Diantaranya ialah bahasanya yang terlalu banyak di
ulang-ulang dan tulisannya terlalu kecil. Serta keterangan yang kurang lengkap
tentang semua hal yang dibahas. Bahasa yang digunakan kurang baku dan
berbelit-belit. Kalimat yang digunakan pun
tidak efektif (hanya benar secara gramatikal tetapi juga benar secara
logikal, selain itu kurang komunikatif). Penggunaan ejaannya masih ada beberapa
kata yang salah. Paragraf pada buku tersebut kurang runtut dan kurang padu.
Isi :
Salah
satu kontroversi tertuadi dunia pengetahuan ialah ikhwal pentingnya keturunan
dan lingkungan yangsecara relatif menentukan karakteristik fisik dan mental
anak yang berkembang. Meskipun banyak terdapat perhatian ilmiah dan praktis
dalam masalah ini, bukti yang sahih masih jauh dari cukup untuk memecahkannya
secara memuaskan. Belum ditemukan metode yang dapat diterima secara keseluruhan
untuk memisahkan pengaruh keturunan dari pengaruh lingkungan. Selalu ada
kemungkinan kerusakan psikologis pada anak-anak yang digunakan sebagai subyek
percobaan ilmiah. Berbagai bukti tampaknya menunjukkan bahwa ciri perkembangan
fisik dan mental sebagian berasal dari proses kematangan intrinsik dari ciri
tersebut dan sebagian berasal dari latihan dan usaha individu. Yang mana lebih
berperan masih tetap merupakan dugaan.
Untuk memperoleh gambaran yang lengkap
tentang perkembangan anak, kita perlu membahas perkembangan fisik anak
disamping juga mengulas perkembangan psikologinya. Perkembangan fisik dipandang
penting untuk dipelajari, karena baik secara langsung maupun tidak langsung
akan mempengaruhi perkembangan anak itu sehari-hari. Secara langsung,
perkembangan fisik seorang anak akan menentukan keterampian anak dalam
bergerak. Seorang anak usia 6 tahun yang bangun tubuhnya sesuai untuk usia
tesebut, akan dapat melakukan hal-hal yang lazim dilakukan oleh anak usia 6
tahun. Bila ia mengalami hambatan atau cacat tertentu. Sehingga bangun tubuhnya
idak berkembang sempurna, maka jelas tidak mungkin mngikuti permainan yang
dilakukan teman sebayanya.
Secara tidak langsung, pertumbuhan
dan perkembangan fisik akan mempengaruhi bagaimana anak ini memandang dirinya
sendiri dan bagaimana dia memandang oranglain. Ini semua akan tercermin dari
pola penyesuaian diri anak secara umum. Seorang anak misalnya, yang terlalu
gemuk akan menyadari bahwa dia tidak dapat mengikuti permainan yang dilakukan
oleh teman sebayanya. Di pihak lain, teman-temannya akan menganggap anak gendut
itu terlalu lamban, an tidak pernah lagi diajak bermain. Semula timbul perasaan
tidak mampu, selanjutnya akan muncul perasaan selalu tertimpa nasib buruk.
Perpaduan kedua perasaan ini akan memberikan warna tersendiri pada perkembangan
kepribadian anak.
Kondisi yang mempengaruhi ukuran
tubuh adalah keluarga, gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, suku langsa,
kecerdasan, status sosial ekonomi, kesehatan, fungsi endokrin, pengaruh pra
lahir, pengaruh tubuh, perkembangan saraf, juga berpengaruh terhadap proporsi
tubuh, penampilan, rasa ketidakberdayaan, dan pengaruh terhadap mental. Jika
kekurangan gizi akan mempengaruhi bentuk tubuh, besar kecilnya telinga,
kesehatan, keadaan emosionalitas, kepribadian, kecerdasan dan penampilan.
Kemampuan intelek juga berpengaruh dalam belajar berbicara.
Selain
itu kondisi kecerdasan juga mempengaruhi kondisi yang mempengaruhi ukuran
tubuh. hampir selalu sama. Anak yang kecerdasannya tinggi biasanya lebih gemuk
dan berat daripada anak yang kecerdasannya rendah. Juga anak yang prestasinya
disekolah menonjol, cendrung lebih gemuk dan berat. Bila anak kekurangan gizi
dapat pula mengganggu kecerdasan. bila,
kecerdasan gizi terjadi pada tahun-tahun pertama kehidupan anak, hal itu akan
mempengaruhi sel-sel otak, sehingga kemampuan anak untuk menangkap hal-hal yang
membutuhkan kecerdasan menjadi kurang berkembang. Apabila kekurangan gizi
terjadi pada usia-usia selanjutnya, maka kemampuan anak untuk belajar akan
tertanggu. Dalam belajar berbicara, anak yang memiliki kecerdasan tinggi
belajar berbicara lebih cepat dan memperlihatkan penguasaan bahasa yang lebih
unggul ketimbang anak yang tingkat kecerdasannya rendah. Faktor penting yang
menentukan berapa banyak anak berbicara adalah kemampuan intelektualnya. Anak
yang IQ-nya tinggi biasanya lebih mudah, lebih tertarik, dan lebih lancar
berbicara ketimbang anak yang kurang cerdas. Karena kemampuan mereka berbicara,
orang dewasa dan teman sebaya, mendorong mereka berbicara lebih banyak
ketimbang teman sebaya mereka yang kurang cerdas yang biasanya kurang berminat
ikut serta dalam percakapan. Anak-anak yang populer mengetahui bahwa salah satu
cara memperoleh penerimaan teman sebaya ikut serta dalam percakapan. Oleh
karena itu, mereka lebih dapat menembangkan kebiasaan berbicara ketimbang anak
yang kurang di terima baik atau anak yang dilupakan atau diabaikan oleh teman
sebayanya.
Ukuran
otak juga mempengaruhi kecerdasan. Ketika dilahirkan otak bayi beratnya satu
perdelapan dari berat tubuh seluruhnya. Pada usia 10 tahun berat otak akan satu
per delapan belas berat tubuh, dan pada usia 15 tahun berat otak akan satu
pertigapuluh berat tubuh dan pada usia dewasa akan mencapai berat satu per
empat puluh berat tubuh seluruhnya. Pola pertumbuhan ini berlaku baik bagi
cerebrum maupun cerebllum. Selama dua tahun pertama kehidupannya, pertumbuhan
berat otaknya rata-rata paling besar/cepat. Bagian otak yang dinamakan
cerebellum, yaitu bagian yang sangat penting untuk mengatur keseimbangan dan
posisi tubuh, beratnya akan mencapai 3 kali pada tahun pertama kehidupannya.
Sampai pada usia 8 tahun, bentuk otak sudah dapat dikatakan sempurna ukurannya,
tetapi cara kerja terinci didalam otak masih memerlukan waktu untuk berkembang
penuh, misalnya bagian “gray matter” (daerah abu-abu) dan serabut yang berguna
untuk mengadakan hubungan. Oleh karena itu, dalam hali ini pertumbuhannya tidak
dapat diukur karena sifatnya sangat pelik.
Pertumbuhan
dan perkembangan otak serta seluruh susunan saraf, mempengaruhi seluruh aspek
perkembangan anak. Pengaruh terhadap kemampuan mental, karena pertumbuhan
ceebrum yang cepat itu maka pembentukan fungsi mentalnya juga menjadi cepat.
Kemampuan anak untuk mengikat, untuk mengerti hubungan hal dengan hal lainnya.
Dan kemampuannya untuk untuk mengadakan penalaran sangat menonjol dalam
kehidupan anak-anak. Hal ini memungkinkan anak mampu mengadakan penyesuaian
pribadi dan sosial.
Perkembangan
kecerdasan dipengaruh oleh beberapa sejumlah seperti kemampuan bawaan,suasana
emosional, apakah seseorang didorong untuk melakukan kegiatan intelektual, apakah
seseorang mempunyai dorongan intelektual yang kuat, dan apakah seseorang
mempunyai kesempatan untuk mengalami dan belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar