Selasa, 16 Desember 2014

KURIKULUM SMP 2013



Tujuan dari Kurikulum SMP 2013
·         Tujuan Satuan Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembangnyapotensi peserta didik agar menjadi manusia yang:
a)      beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur;
b)      berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
c)      sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
d)     toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab
·         Tujuan Pedoman
Pedoman penyusunan dan pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan bertujuan untuk.
1)      Menjadi acuan operasional bagi kepala sekolah dan guru dalam menyusun dan mengelola KTSP secara optimal di satuan pendidikan.
2)      Menjadi acuan operasional bagi dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota dalam melakukankoordinasi dan supervisi penyusunan dan pengelolaan kurikulum disetiap satuan pendidikan.
·         TUJUAN
Pedoman kegiatan ekstrakurikuler ini disusun dengan tujuan untuk.
1)      Menjadi arahan operasional dalam pengembangan program dan kegiatan ekstrakurikuler oleh satuan pendidikan.
2)      Menjadi arahan operasional dalam pelaksanaan dan penilaian kegiatan ekstrakurikuler di tingkat satuan pendidikan.
·         .Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan
1)      Visi mendeskripsikan cita-cita yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan.
2)      Misi mendeskripsikan indikator-indikator yang harus dilakukan melalui rencana tindakan dalam mewujudkan visi satuanpendidikan.
3)      Tujuan pendidikan mendeskripsikan hal-hal yang perludiwujudkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan.
Karakteristik Kurikulum 2013
1)      Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD).
2)      Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.
3)      Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
4)      Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum.
5)      Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–based curriculum” atau “content-based curriculum”.
6)      Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
7)      Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.
8)      Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).
Ruang Lingkup Kurikulum 2013
Ruang lingkup pada kurikulum 2013 yaitu:
1)      kepala sekolah
2)      guru; dan pesertadidik
3)      dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota.
Struktur Kurikulum 2013
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, adostribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MadrasahTsanawiyah (MTs) 1 pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa.
 Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistembelajar  dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum  juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum  mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai  posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan.  Struktur Kurikulum SMP/MTs adalah sebagai berikut:



KOMPONEN
ALOKASI WAKTU MINIMAL PER MINGGU [JP]
VII
VIII
IX
A. Mata Pelajaran



1.
Pendidikan Agama
2
2
2
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4
4.
Matematika
4
4
4
5
Ilmu Pengetahuan Alam
4
4
4
6
Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
7
Bahasa Inggris
4
4
4
8
Seni Budaya
2
2
2
9
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
2
2
2
10
Keterampilan/Teknologi Informasi & Komunikasi
2
2
2
B. Muatan Lokal
2
2
2
C. Pengembangan Diri
2*
2*
2*
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
32
32
32

Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulumdiatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SMP/MTs antara lain Pramuka Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 2 (Wajib), Organisasi Siswa Intrasekolah, Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennyadikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas matapelajaran Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, danPrakarya adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan olehpusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintahdaerah.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengankebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut. Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dikembangkan sebagai matapelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagaipendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial danalam. Disamping itu, tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.
Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, danseni teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuanpendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan kemampuan (gurudan fasilitas) pada satuan pendidikan itu.Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, danpengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuanpendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspekprakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi daerah pada satuan pendidikan itu Usulan Struktur Kurikulum Baru.
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU [JP]
VII
VIII
IX
Kelompok A



1.
Pendidikan Agama
3
3
3
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3
3
3
3.
Bahasa Indonesia
5
5
5
4.
Matematika
5
5
5
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
4
4
4
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
7.
Bahasa Inggris
4
4
4
Kelompok B



1.
Seni Budaya (termasuk muatan lokal)
3
3
3
2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
3
3
3
3.
 Prakarya  (termasuk muatan lokal)
4
4
4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
38
38
38

Isi Kurikulum 2013
v  Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Muatan KTSP terdiri atas muatan kurikulum pada tingkat nasional,
1)      muatan kurikulum pada tingkat daerah, dan muatan kekhasansatuan pendidikan. Muatan Kurikulum pada Tingkat Nasional
Muatan kurikulum pada tingkat nasional yang dimuat dalam KTSP adalah sebagaimana yang diatur dalam ketentuan:
Ø  untuk SMP/MTs mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs;
2)      Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah
Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam KTSP terdiri atas sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal yang ditentukan oleh daerah yang bersangkutan. Penetapan muatan lokal didasarkan pada kebutuhan dan kondisi setiap daerah, baik untuk provinsi maupun
kabupaten/kota. Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah provinsiditetapkan dengan peraturan gubernur. Begitu pula halnya, apabila muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayahkabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota.
3)      Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan
Muatan kekhasan satuan pendidikan berupa bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal serta program kegiatan yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik.
Prinsip-prinsip kurikulum 2013
Kurikulum 2013 kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.
Prinsip-prinsip Penyusunan dalam menyusun kurikulum 2013 perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagaiberikut:
1)      Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak MuliaIman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukankepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semuamata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2)      Kebutuhan Kompetensi Masa Depan Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif denganmempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warganegara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan inisehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
3)      Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat
Sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkanmartabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri(afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
4)      Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah
            Lingkungan Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
5)      Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6)      Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan danmempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlumemuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didikmemasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagisatuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidakmelanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7)      Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawamasyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangatberperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harusterus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaianperkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harusdikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalandengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 
8)      Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia. 
9)      Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10)  Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11)  Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajaribudaya dari daerah dan bangsa lain. 
12)  Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13)  Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
Mekanisme Pengelolaan
Kurikulum 2013 dikelola berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1)      Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentralberarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.       
2)      Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib dan muatan lokal.
3)      Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikanpengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4)      Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjaminrelevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan duniakerja. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara hard skills dan soft skillspada setiap kelas antarmata pelajaran, dan memperhatikan kesinambungan hard skills dan soft skills antarkelas. 
5)      Menyeluruh dan berkesinambungan
 kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan), bidang kajian keilmuandan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secaraberkesinambungan antar jenjang pendidikan.
6)      Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajarsepanjang hayat.Kurikulum mencerminkan keterkaitan antaraunsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal denganmemperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selaluberkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7)      Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasionaldan daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan denganprinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI. 
2.7Alokasi Waktu pada Kurikulum 2013
Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX.  Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit. Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif belajar. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk melakukan pengamatan,menanya, asosiasi, menyaji, dan komunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan guru menghendaki kesabaran dalam menunggu respon peserta didik karena mereka belum terbiasa.Selain itu, bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
Metode pada Kurikulum 2013
     Di dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dalam menjelaskan(RPP) yang kita buat harus selalu memakai pendekatan scientific yang memuat langkah-langkah mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring.
Posisi Mata Pelajaran Sejarah
Dalam kurikulum 2013 mata pelajaran sejarah masuk kepada kelompok ilmu pengetahuan sosial (IPS) dengan alokasi waktu yang sama setiap jamnya yaitu 4 jam setiap kelasnya.
Evaluasi
            Pada kurikulum 2013 penilaian adalah proses yang berorientasi pada 3 aspek yaitu, sikap, pengetahuan dan ketrampilanpengaturan mengenai penilaian, penentuan indeks prestasi, dan kelulusan adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini.engaturan mengenai penilaian, penentuan indeks prestasi, dan kelulusan adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini.
(1)   Penilaian  setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan skala 1–4 (kelipatan 0.33),sedangkan  kompetensi  sikap menggunakan  skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K), yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A – D. )
(2)   Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilanyaitu 2.66 (B-)
(3) Pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah B.
Untuk kompetensi yang belum tuntas, kompetensi tersebut dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelummelanjutkan pada kompetensi berikutnya.
Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semesterberjalan, dituntaskan melalui  pembelajaran remedial sebelum memasuki semester berikutnya.
b. Penentuan Indeks Prestasi (IP)
1)  SMP/MTs 
a) IP merupakan rata-rata dari gabungan hasil penilaiankompetensi pengetahuan dan kompetensi ketera sks :  Satuan kredit semester yang diambil untuk setiap mata pelajaran. Jumlah sks : jumlah sks dalam satu semester
b) Peserta didik pada semester 2 dan seterusnya dapat mengambil  sejumlah mata pelajaran dengan jumlah sks berdasarkan IP semester sebelumnya  dengan ketentuan sebagai berikut:   
(1) IP <  2.66 dapat mengambil maksimal 20 sks. 
(2) IP 2.66 – 3.32 dapat mengambil maksimal 24 sks. 
(3) IP 3.33 – 3.65 dapat mengambil maksimal 28 sks. 
(4) IP > 3.65 dapat mengambil maksimal 32 sks.

kelebihan dan kelemahan kurikulum
.            Kekurangan.
Kekurangan-kekurangann yang terdapat pada kurikulum 2013 adalah :
·         Kurikulum 2013 bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional karena penekanan pengembangan kurikulum hanya didasarkan pada orientasi pragmatis. Selain itu, kurikulum 2013 tidak didasarkan pada evaluasi dari pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 sehingga dalam pelaksanaannya bisa membingungkan guru dan pemangku pendidikan.
·         Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013. Pemerintah melihat seolah-olah guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama.
·         Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan. UN hanya mendorong orientasi pendidikan pada hasil dan sama sekali tidak memperhatikan proses pembelajaran. Hal ini berdampak pada dikesampingkannya mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN. Padahal, mata pelajaran non-UN juga memberikan kontribusi besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
·         Pemerintah mengintegrasikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar.
Kelebihan kurikulum 2013
Sulit juga menyimpulkan kelebihan dari kurikulum 2013,mungkin yang menjadi kelebihan dari kurikulum 2013 adalah setiap anak atau siswa dituntut kreatif dan inovatif,selain itu ada juga yang namanya pengembangan karakter yang telah diintegrasikan kedalam semua program studi.
2.11 Kendala Implementasi
  • Struktural
Perubahan kurikulum ini terkesan mendadak, sebab dipersiapkan di tengah tahun ketika anggaran tahun berikutnya sudah memasuki pagu definitif. Oleh karena itu, maka terdapat sejumlah kesulitan untuk melakukan penambahan atau perubahan anggaran terkait dengan implementasi kurikulum baru.
Kultural
Kendala kultural berkaitan erat dengan sikap mental (mind set) manusia Indonesia yang melahirkan pola pikir, tindakan, dan kemampuan yang masih berada pada taraf yang belum memadai, baik itu pemerintah, guru-guru, dan tenaga kependidikan. Kendala kultural menjadi kendala bagi sekian banyak manusia Indonesia yang belum sampai pada tahapan kesadaran tentang sesuatu hal yang berkaitan dengan pengembangan diri dalam menuju manusia yang profesional. Sehingga, membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan suatu perubahan, termasuk upaya untuk penyempurnaan kurikulum.
  • Teknis
Kendala teknis dalam pengimplementasian kurikulum 2013, ditengarai dari beberapa persoalan teknis sebagai berikut:
  1. Pelatihan Guru-guru; sistem peningkatan mutu melalui pelatihan, secara umum tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kemampuan pemahaman dan penguasaan yang didapatkan oleh guru-guru. Sehingga, permasalahan utama untuk merubah “mind set” guru-guru dalam menerapkan kurikulum yang baru dapat digmbarkan jauh dari harapan yang semestinya. Melihat teknis pelatihan guru-guru yang diberikan secara bersama-sama dalam jumlah yang banyak.
  2. Banyaknya Tuntutan Perangkat Pembelajaran; guru dijejali dengan segenap tugas untuk menyelesaikan perangkat pembelajaran. Sehingga waktu untuk mendidik menjadi berkurang dan tersita oleh pekerjaan administrasi yang sangat banyak dan melelahkan. Hal ini berdampak negatif terhadap pengembangan peserta didik
  3. Penyedian Buku Teks; buku merupakan kebutuhan vital sebagai pegangan guru dan murid dalam meningkatkan kemampuan keilmuan dan untuk belajar. Persoalan buku teks tidak bisa dipecahkan seketika. Pengadaan buku memerlukan proses panjang: dari penulisan draf naskah, pembacaan oleh reviewer, koreksi oleh editor bahasa, finalisasi naskah, layout, cetak, hingga distribusi.
Kemampuan Lulusan dalam Penguasaan Ilmu dan Teknologi
Kemampuan lulusan dalam penguasaan ilmu dan teknologi secara umum terlihat bahwa masih sangat jauh harapan apalagi untuk bersaing dengan dunia internasional. Hal ini dikemukakan dengan alasan; (a) guru disibukkan dengan urusan menyusun perangkat pembelajaran yang begitu rumit, sehingga tidak fokus untuk mendidik dan meningkatkan kemampuan keilmuan peserta didik; (b) penggabungan antara materi keilmuan dengan religi yang memiliki perbedaan yang substansial; dan (c) menjadikan mata pelajaran teknologi, informasi, komputer, dan bahasa Inggris ke dalam muatan lokal. Hal ini tentu menghalangi atau memperkecil peserta didik untuk mengembangkan keilmuan dan kemampuan menguasai teknologi, serta menjadikan mereka sulit untuk berkomunikasi secara internasional.