MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran secara umum
adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam
mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Sedangkan menurut
Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian
menurut National Education
Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak
maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Oleh
karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung
dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup
penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,
komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses
komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media
pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran
Dari pendapat di atas
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga
dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Menurut Edgar Dale,
dalam dunia
pendidikan, penggunaan media pembelajaran seringkali
menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku
teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan “audio-visual”.
Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :
1. Media Visual :
grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium
bahasa, dan sejenisnya
3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in
focus dan sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR),
komputer dan sejenisnya.
Pada hakikatnya
bukan media pembelajaran itu sendiri yang
menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran
dalam proses
pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan
pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan
menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila
ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran tentunya
akan memberikan hasil yang maksimal.
-
membantu konsentrasi mahasiswa
-
Menurut Gagne : Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk
belajar
-
Menurut Briggs : Wahana fisik yang mengandung materi instruksional
-
Menurut Schramm : Teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional
-
Menurut Y. Miarso : Segala sesuatu yang dapat merangsang proses belajar siswa
Tidak diragukan lagi
bahwa semua media itu perlu dalam pembelajaran. Kalau sampai hari ini masih ada guru yang belum
menggunakan media, itu hanya perlu satu hal yaitu perubahan sikap. Dalam
memilih media pembelajaran, perlu disesuaikan dengan
kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing. Dengan perkataan lain, media yang
terbaik adalah media yang ada. Terserah kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya
secara tepat dilihat dari isi, penjelasan pesan dan karakteristik siswa
untuk menentukan media
pembelajaran tersebut.
Selain itu Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para
guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh
sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat
yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan
pengajaran yang diharapkan.
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994 : 6)
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994 : 6)
• Media sebagai alat komunikasi guna
lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
• Fungsi media dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan;
• Seluk-beluk proses belajar;
• Hubungan antara metode mengajar
dan media pendidikan;
• Nilai atau manfaat media
pendidikan dalam pengajaran;
• Pemilihan dan penggunaan media
pendidikan
• Berbagai jenis alat dan teknik
media pendidikan;
• Media pendidikan dalam setiap mata
pelajaran;
• Usaha inovasi dalam media
pendidikan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya
tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada
khususnya.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang
secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam
bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang
bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu
disebut Media Pembelajaran.[3]
B. Manfaat Media Dalam Pembelajaran
B. Manfaat Media Dalam Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang
sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek
ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai
aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan
pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah
pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik
siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama
media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media
pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran
adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran
akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh khusus ada beberapa
manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya,
mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2. Proses pembelajaran menjadi lebih
jelas dan menarik
3. Proses pembelajaran menjadi lebih
interaktif
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5. Meningkatkan kualitas hasil
belajar siswa
6. Media memungkinkan proses belajar
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
7. Media dapat menumbuhkan sikap
positif siswa terhadap materi dan proses belajar
8. Merubah peran guru ke arah yang
lebih positif dan produktif.
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan
oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak
manfaat-manfaat praktis yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di
dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1. Media pembelajaran dapat
memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar
2. Media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi
belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan
kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya
3. Media pembelajaran dapat
mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
4. Media pembelajaran dapat
memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di
lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan
guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata.
Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
C. Jenis-Jenis Media
Pembelajaran
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan
macamnya. Mulai yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang
canggih dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru
sendiri, ada media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia
di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara
khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya
tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah.
Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah
media cetak (buku). selain itu banyak juga sekolah yang telah
memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan
obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD,
slide (film bingkai), program pembelajaran komputer masih jarang digunakan
meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.
Anderson
(1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sbb :
No
|
Golongan Media
|
Contoh dalam Pembelajaran
|
I
|
Audio
|
Kaset audio, siaran
radio, CD, telepon
|
II
|
Cetak
|
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet,
gambar
|
III
|
Audio-cetak
|
Kaset audio yang dilengkapi bahan
tertulis
|
IV
|
Proyeksi visual diam
|
Overhead transparansi (OHT), Film
bingkai (slide)
|
V
|
Proyeksi Audio visual diam
|
Film bingkai (slide) bersuara
|
VI
|
Visual gerak
|
Film bisu
|
VII
|
|
Audio Visual gerak, film gerak bersuara,
video/VCD, televisi
|
VIII
|
Obyek fisik
|
Benda nyata, model, specimen
|
IX
|
Manusia dan lingkungan
|
Guru, Pustakawan, Laboran
|
X
|
Komputer
|
CAI (Pembelajaran berbantuan komputer),
CBI (Pembelajaran berbasis komputer).[7]
|
D. Pemilihan Media
Pembelajaran
Beberapa penyebab orang memilih media
antara lain adalah : a. bermaksud mendemosntrasikannya seperti
halnya pada kuliah tentang media; b. merasa sudah akrab dengan
media tersebut, c. ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih kongkrit;
dan d. merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa
dilakukannya. Jadi dasar pertimbangan untuk memilih media sangatlah
sederhana, yaitu memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau
tidak. Mc. Connell (1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah “If
The Medium Fits, Use It!” Dari segi
teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang perlu
mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai
berikut :
1. Motivasi
2. Perbedaan individual
3. Tujuan pembelajaran
4. Organisasi isi
5. Persiapan sebelum
belajar
6. Emosi
7. Partisipasi Umpan
balik
8. Penguatan (reinforcement)
9. Latihan dan
pengulangan
10. Latihan dan
pengulangan
11. Penerapan.
Definisi,
Fungsi Dan Jenis Media Pembelajaran
Adapun secara
termonilogi (istilah), beberapa tokoh mengemukakan pengertian media
pembelajaran sebagai berikut:
1. Menurut Berlach dan Ely (1971)
mengemukakan bahwa media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan
alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan
menyusun kembali informasi dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
2. Menurut Hamalik (1994), media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran),
sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan si belajar
dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
3. Martin dan Briggs (1986)
mengatakan bahwa media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk
melakukan komunikasi dengan si-belajar. Hal ini bisa berupa perangkat keras dan
perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras.
JENIS-JENIS
MEDIA PEMBELAJARAN
R.
Warsito, 2001. Sesuai dengan perkembangan
jaman, maka media pengajaranpun juga berkembang dari bentuk yang sederhana
menjadi media pengajaran yang modern. Seperti dikatakan oleh R. Warsito bahwa :
“
Kemajuan teknik cetak mencetak dan teknik elektronika sangat berpengaruh
terhadap perkembangan alat bantu mengajar. Alat bantu mengajar pada masa kini
terdiri dari :
1. Alat bantu dasar: sabak, papan tulis,
gambar, peta, chart, atlas, blobe, model, kertas, pena, cat, dan sebagainya.
2. Alat bantu cetak: buku teks, majalah,
pamphlet berkala.
3. Alat bantu pandang benda seni,
artefak, papan bulletin, grafik, film strip, slide, model, transparan.
4. Alat bantu dengar: audio, tape
recorder, radio, telephone.
5. Alat bantu dengar pandang: gambar
hidup, televise, video tape.
6. Alat bantu lain-lain: bahan observasi,
museum, tempat-tempat bersejarah”
Di samping itu, media pengajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga)
jenis yaitu:
a. Media auditif, yaitu media pengajaran
yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, tape recorder,
piringan audio. Media pengajaran ini cocok untuk orang yang tuli atau mempunyai
kelainan pendengaran.
b. Media visual, yaitu media pengajaran
yang hanya mengandalkan gambar diam, seperti film strip (film rangkai), slides
(film bingkai), foto, gambar, lukisan dan cetakan. Ada pula media visual yang
menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun.
c. Media audio visual, yaitu media yang
mempunyai unsure antara suara dan gambar. Jenis media seperti ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar seperti film
bingkai, ada suaranya dan ada pula gambar yang ditampilkannya.
Menurut Nana Sudjana, 2001. media
pengajaran yang sering digunakan dalam proses pembelajaran meliputi:
1. Media grafis (media dua dimensi).
a. Diagram
Diagram adalah suatu gambaran-gambaran sederhana untuk
memperlihatkan hubungan timbale balik, terutama dengan garis-garis diagram yang
baik adalah sangat sederhana yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang
diperlihatkan.
Berdasarkan konsep tersebut di atas, kiranya penggunaan media
diagram dalam proses pembelajaran akan sangat membantu bagi guru maupun siswa
dalam menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya diagram merupakan
ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan
diuraikan.
b. Grafik
Grafik adalah suatu grafis yang menggunakan titik-titik atau
garis untuk menyampaikan informasi statistic yang saling berhubungan
(R.Warsito)
Dengan berasumsi pada pengertian grafik tersebut, dalam proses
belajar mengajar, grafik mempunyai fungsi untuk memperlihatkan perbandingan
informasi kualitas-kualitas maupun kuantitas dengan cepat dan sederhana,
terutama pada penyajian secara statistic
c. Poster
Poster merupakan kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna
dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup
lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya.
Media ini pada umumnya digunakan untuk mengenalkan suatu produk
dari suatu perusahaan atau digunakan sebagai sarana promosi.
d. Kartu
Kartun adalah menggambarkan dalam bentuk lukisan atau karikatur
tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini
masyarakat.
Dengan berasumsi pada konsep tersebut di atas, kartun dapat
digunakan sebagai alat bantu proses pengajaran walaupun banyak kartun yang
membuat orang-orang tersenyum, tetapi pada dasarnya kartun mempunyai manfaat
dalam proses belajar mengajar terutama dalam penjelasan rangkaian bahan satu
urutan logis atau mendukung makna
e. Komik
Komik merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter
dan memerankan suatu berita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar
dan di rancang untuk memberikan hiburan pada pembaca.
2. Media tiga dimensi
Sesuai dengan istilahnya, media tiga dimensi adalah media yang
mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi serta dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang. Oleh karena itu media tiga dimensi memiliki bentuk yang hamper
sama dengan benda aslinya.
R.Warsito, 2010. menuliskan
bahwa media proyektor still ada dua yaitu:
3. Media proyektor still
a. OHP (Over head proyektor)
Penggunaan OHP dalam proses pembelajaran memiliki manfaat atau
kelebihan sebagai media pendidikan yaitu :
1) Gambar yang diproyeksikan lebih jelas
jika dibandingkan dengan kalau digambarkan sebagai media pendidikan
2) Guru dapat mengajar sambil berhadapan
3) Dapat memproyeksikan benda-benda
kecil.
4) Lebih sehat dari pada papan tulis
b. Televisi
Sebagai suatu medium, televise mempunyai beberapa kelebihan
yaitu:
1) Televisi merupakan suatu medium yang
menarik, up to date dan selalu siap diterima oleh anak-anak, karena mereka
mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah.
2) Televisi dapat memikat perjatian
sepenuhnya dari penonton seperti halnya film, menyajikan informasi viasual dan
auditif secara simultan.
3) Sifatnya nyata dan langsung.
4) Batas ruang dan waktu dapat diatasi.
5) Hamper setiap mata pelajaran dapat di
TV kan.
6) Televise dapat meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal mengajar.
Meskipun televisi banyak memberikan manfaat, tetapi juga problem
yang perlu diatasi antara lain:
1) Harga televisi relative mahal.
2) Jadwal sering bertabrakan antara
siaran dan jam pelajaran.
3) Tidak selamanya program televise cocok
dan jelas.
4) Sifat komunikasinya satu arah
Dari uraian tersebut di atas, jelas bahwa media pengajaran
sangat berperan dalam peningkatan pemahaman konsep dan mempermudah siswa dalam
menerima penanaman konsep. Media yang cocok dan sesuai dengan materi yang
dibahas dapat mengatasi kebosanan dan kejenuhan siswa dalam menerima penanaman
konsep khusunya konsep-konsep kognitif.
Penanaman konsep kognitif akan lebih lancer dan berjalan baik
apabila media penhajaran yang digunakan sesuai. Guru mampu menggunakan dan
mengelola media pengajaran, dan murid dapat mengamati dengan cermat.
Demikian halnya dengan penanaman konsep kognitif di Taman
kanak-kanak. Murid taman kanak-kanak yang pada dasarnya masih merupakan anak
dengan pikiran yang polos dan berpikiran sesuai dengan apa yang dilihat dan
didengar. Sehingga murid taman kanak-kanak akan lebih mudah memahami
konsep-konsep yang diberikan oleh guru melaluimedia yang digunakan. Penanaman
konsep ini dapat bertahan lama, karena murid disamping dapat mendengar, dapat
pula mengamati, meraba, dan merasakan media pengajarannya.
FUNGSI-FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media
visual, yaitu:
1. Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi
pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak
disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar
khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan
dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima.
Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran
semakin besar.
2. Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat
menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah
social atau ras.
3. Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam
gambar
4. Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil
penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam
teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi
untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan
untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu
:
- Memotivasi
minat atau tindakan,
- Menyajikan
informasi,
- Memberi
instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat
direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah
melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak
(turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan
subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan
emosi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam
rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian
bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau
pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau
teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa
bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada
persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada
perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang
terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental
maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.
Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi
prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di
samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang
menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.
Rowntree ( Sihkabuden, 2005)
mengemukakan enam fungsi media, yaitu:
1. Membangkitkan motivasi belajar
2. Mengulang apa yang telah dipelajari
3. Menyediakan stimulus belajar
4. Mengaktifkan respon murid
5. Memberikan umpan balik dengan segera
6. Menggalakkan latihan yang serasi